Sunday, March 1, 2015

Awal Surat Kabar

Koran De Locomotief


Pada tahun 1615 Jan Pieterzoon Coen yang pada waktu itu menjadi Gubernur Jendral Kompeni Belanda di Betawi, telah memerintahkan untuk menerbitkan sebuah surat kabar dengan nama Memoria der Nouvelles, suatu surat kabar yang sangat unik, karena tidak dicetak melainkan hanya ditulis dengan tangan.

Sebagai suatu aspek obyektif dari kebudayaan suatu masyarakat, surat kabar semacam itu sebenarnya bukan merupakan suatu gejala yang mandiri, artinya hanya pernah terbit di Batavia dan pada zamannya Jan Pie terioon Coen saja. Berbagai bangsa di dunia sebenarnya juga pernah mengenal penerbitan semacam itu. Memorie der Nouvelles ternyata telah terbit lebih awal dari rekan rekannya di Negara-negara yang lain.

Di Negeri Belanda misalnya, peristiwa semacam itu baru terjadi di Amsterdam empat tahun kemudian setelah terbitnya Memorie der Nouvelles di Batavia. Demikian juga di Amerika, Australia, Jepang dan Rusia. Di Negara-negara itu penerbitan surat kabar dengan menggunakan tulisan tangan baru  muncul jauh di belakang hari setelah lahirnya Memorie der Nouvelles.

Tetapi, surat kabar ala memorie der Nouvelles itu tidak pernah dikenal dalam sejarah perkembangan pers di Jawa Tengah. Semarangche Advertentieblad, surat kabar yang pertama di Jawa Tengah yang terbit di kota Semarang pada tahun 1845, sedari nomor pertama dari penerbitannya telah terbit dalam bentuk cetakan, tidak ditulis dengan tangan.

Adapun penerbitnya ialah firma Olifant-Co, yang pada masanya merupakan suatu penerbit yang bergerak dalam, bidang penerbitan buku-buku sekolah dan buku-buku bacaan untuk kepentingan umum (Hoevell WR van Reis over Java, Madura en Bali in het midden van 1847 I. 1849).

Sayang, bagaimana nasib penerbitan itu selanjutnya hingga kini belum berhasil diketahui dengan pasti. Yang terang, enam tahun berikutnya setelah penerbitan surat kabar yang sangat beriwayat dalam sejarah kota Semarang itu, firma De Groot & Co di Semarang ternyata juga tidak mau ketinggalan untuk menerbitkan sebuah surat kabar mingguan dengan nama Samarangsch Nieuws en Advertentieblad.

Namun, nama surat kabar itu ternyata tidak lama di gunakan. Setelah dua belas tahun lamanya menghibur dan melayani para pembacanya, koran mingguan itu oleh penerbitnya telah diganti namanya menjadi De Locomotief. Penggantian nama itu sudah terang bukannya tidak ada sebabnya. Sesuai dengan nama baru yang digunakannya, penggantian nama itu memang ada hubungannya dengan soal "lokomotip', tepatnya terutama memang dipengaruhi oleh minat besar yang pada waktu itu sedang bersemarak dikalangan masyarakat terhadap rencana pembuatan jalan kereta api.
 
Sekalipun sangat sederhana, nama itu rupanya telah membawa banyak berkah, hingga tujuh tahun berikut nya - tepatnya pada tahun 1870 — Koran mingguan De Locomotief itu ternyata telah berhasil menjelma menjadi sebuah harian.

Pada tahun 1875 surat kabar tersebut jatuh ke tangan C.E van Kesteren, yang semenjak itu bernama De Locomotief, telah bertindak sebagai pemimpin umumnya.

No comments:

Post a Comment