Peta Rumah Oei Tjoe
Kian lama usaha Oei Tjoe kian maju hingga pada th 1898 berkat kejujurannya ia berhasil mendapatkan kepercayaan dari beberapa buah perusahaan perkebunan kopi untuk membeli kopi langsung dari mereka, dan pada tahun 1904 berhasil pula mendapatkan kepercayaan dari beberapa orang agen untuk membeli gula langsung dari pabrik-pabrik gula.
Mula-mula ia tidak begitu banyak membeli gula dari agen-agen itu, tetapi mungkin sekali sudah menjadi suratan takdir, dalam bidang perdagangan gula ini usaha nya kian lama justru kian memuncak, hingga pada dasawarsa kedua dalam abad ke XX, ia sudah menjadi salah seorang tokoh besar dalam bisnis perdagangan gula di Hindia Belanda.
Hal yang terakhir itu, dengan jelas dapat dilihat dari omzet perdaganganya. Untuk tahun 1917 misalnya, sebelum tahun itu mulai, ia telah membeli sebanyak 5.000.000 pikul atau 300.000 ton gula. Oei Tjoe melempar gula yang telah dibelinya ke berbagai daerah di Nusantara, ke Malaysia, India, Saigon, Hongkong dan Shanghai, dan sebagian lagi dijualnya pada berbagai perusahaan perdagangan Eropa di Semarang, yang selanjutnya mengeksport gula itu ke benua Eropa.
Kecuali dari agen-agen pabrik gula, Oei Tjoe juga membeli gula yang diper dangkannya dari para pedagang Tionghoa, di samping juga menjual gula itu kepada mereka.
Sangatlah sukar untuk membuat perkiraan, betapa kiranya besar jumlah gula yg telah diperdagang kan oleh Oei Tjoe. Dasar yang paling baik untuk membuat perkiraan mengenai hal itu, kiranya ialah angka-angka yang dapat di kumpulkan dari para makelar yang berhubungan dengannya. Dari para makelar itu, pada tahun 1916 kita dapat mengumpulkan angka 25.000.000 pikul, dan ini berarti, bahwa pada tahun 1916, sebagian besar dari produksi gula di Jawa berada di tangan Oei Tjoe.
Sebelum pecahnyaa Perang Dunia I, modal dan kekayaan Oei Tjoe "hanya" berjumlah f.1.000.000 saja. Namun tiga tahun kemudian, berkat ketidakstabilan pasaran gula di pulau Jawa, sebagai akibat dari Perang Dunia I kekayaan itu dengan cepatnya telah dapat naik melonjak, hingga mencapai suatu jumlah yang tidak tanggung-tanggung sebesar f. 8.000.000
Dan tidak hanya itu saja di samping kekayaan sebesar itu, Oei Tjoe juga masih memiliki banyak kekayaan lagi di kota Semarang, Betawi, Singapura dan di berbagai tempat di Tiongkok.
Selain berdagang gula, Oei Tjoe juga bergerak dalam bidang perdagangan kopi, biji-bijian, di samping berdagang beras, yang dibelinya dari Siam, Saigon dan Rangoon.
Hal yang terakhir itu, dengan jelas dapat dilihat dari omzet perdaganganya. Untuk tahun 1917 misalnya, sebelum tahun itu mulai, ia telah membeli sebanyak 5.000.000 pikul atau 300.000 ton gula. Oei Tjoe melempar gula yang telah dibelinya ke berbagai daerah di Nusantara, ke Malaysia, India, Saigon, Hongkong dan Shanghai, dan sebagian lagi dijualnya pada berbagai perusahaan perdagangan Eropa di Semarang, yang selanjutnya mengeksport gula itu ke benua Eropa.
Kecuali dari agen-agen pabrik gula, Oei Tjoe juga membeli gula yang diper dangkannya dari para pedagang Tionghoa, di samping juga menjual gula itu kepada mereka.
Sangatlah sukar untuk membuat perkiraan, betapa kiranya besar jumlah gula yg telah diperdagang kan oleh Oei Tjoe. Dasar yang paling baik untuk membuat perkiraan mengenai hal itu, kiranya ialah angka-angka yang dapat di kumpulkan dari para makelar yang berhubungan dengannya. Dari para makelar itu, pada tahun 1916 kita dapat mengumpulkan angka 25.000.000 pikul, dan ini berarti, bahwa pada tahun 1916, sebagian besar dari produksi gula di Jawa berada di tangan Oei Tjoe.
Sebelum pecahnyaa Perang Dunia I, modal dan kekayaan Oei Tjoe "hanya" berjumlah f.1.000.000 saja. Namun tiga tahun kemudian, berkat ketidakstabilan pasaran gula di pulau Jawa, sebagai akibat dari Perang Dunia I kekayaan itu dengan cepatnya telah dapat naik melonjak, hingga mencapai suatu jumlah yang tidak tanggung-tanggung sebesar f. 8.000.000
Dan tidak hanya itu saja di samping kekayaan sebesar itu, Oei Tjoe juga masih memiliki banyak kekayaan lagi di kota Semarang, Betawi, Singapura dan di berbagai tempat di Tiongkok.
Selain berdagang gula, Oei Tjoe juga bergerak dalam bidang perdagangan kopi, biji-bijian, di samping berdagang beras, yang dibelinya dari Siam, Saigon dan Rangoon.
No comments:
Post a Comment