Tahu Telor Semarangan
Berbicara mengenai tahu, pada jaman tempo daoeloe di kalangan masyarakat Semarang, dapat kita jumpai dua macam masakan yang benar-benar khas Semarang, yang bahan pokoknya terbuat dari tahu.
Yang pertama ialah tahu “ndog" atau tahu telur. sesuai dengan namanya, masakan itu memang dibuat, terutama dengan menggunakan bahan baku tahu dan telur, dan telur ini bukan teiur ayam tetapi telur itik. Disamping itu juga menggunakan sejumlah bahan yang lain; yang jumlahnya tidak terlalu banyak, lagi pula mudah didapat, yakni brambang dan bawang, udang,merica,daun bawang selederi dan garam.
Adapun cara membuatnya demikian: Mula-mula tahu yang telah disediakan diremat-remas dengan menggunakan tangan hingga halus. Selanjutnya dicampur dengan merica, udang, bawang dan garam yang masing-masing dalam kadar yang cukup sebelumnya telah dihalus kan menjadi satu. Sesudah selesai, acuan itu dicampur dengan brambang yang telah dirajang tipis-tipis dan daun bawang seledri yang telah dipotong kecil-kecil dan diaduk dengan cairan telur itik. Kemudian digoreng dalam bentuk bulatan-bulatan dengan garis tengah lebih kurang 6cm , dan setelah matang diangkat dan disajikan diatas piring dengan disertai sambal yang terbuat dari bawang putih, kacang goreng dan cabai rawit yang ditumbuk halus disertai dengan kecap dan sedikit cukak.
Disamping tahu ndog dalam bentuk tersebut di atas,kadang-kadang juga terjumpai tahu ndog yang dibuat dalam bentuk bulatan yang lebih besar, lebih kurang sebesar satu alas cangkir.dalam menyajikannya kadang2juga disertai dengan petis dan kol yang dirajang tipis-tipis.
Pada masa tempo doeloe hingga tahun-tahun sekitar 1950-an di kota Semarang pernah terdapat seorang penjual “tahu ndog”yang terkenal namanya Wak Kepis, berasal dari kampung Kebon Kenap dan membuka dasarannya pada sore hingga malam hari di jalan. Ambengan (sekarang jalan. Letjen MT Haryono), tidak begitu jauh dari kampungnya. Kecuali "tahu ndog", pada waktu itu Wak Kepis juga menjual nasi babad dan tahu goreng.
Selain tahu ndog, masakan khas Semarang yang lain yang bahan bakunya terbuat dari tahu ialah "jangan cemplung". Masakan ini merupakan suatu masakan yang cukup menyegarkan sangat nyaman, sedangkan cara membuatnya juga tidak begitu susah. Kecuali tahu, untuk membuat "jangan cemplung" tsb. diperlukan telur itik, brambang bawang, udang, garam, taoge, kol, merica dan daun bawang seledri.
Yang pertama ialah tahu “ndog" atau tahu telur. sesuai dengan namanya, masakan itu memang dibuat, terutama dengan menggunakan bahan baku tahu dan telur, dan telur ini bukan teiur ayam tetapi telur itik. Disamping itu juga menggunakan sejumlah bahan yang lain; yang jumlahnya tidak terlalu banyak, lagi pula mudah didapat, yakni brambang dan bawang, udang,merica,daun bawang selederi dan garam.
Adapun cara membuatnya demikian: Mula-mula tahu yang telah disediakan diremat-remas dengan menggunakan tangan hingga halus. Selanjutnya dicampur dengan merica, udang, bawang dan garam yang masing-masing dalam kadar yang cukup sebelumnya telah dihalus kan menjadi satu. Sesudah selesai, acuan itu dicampur dengan brambang yang telah dirajang tipis-tipis dan daun bawang seledri yang telah dipotong kecil-kecil dan diaduk dengan cairan telur itik. Kemudian digoreng dalam bentuk bulatan-bulatan dengan garis tengah lebih kurang 6cm , dan setelah matang diangkat dan disajikan diatas piring dengan disertai sambal yang terbuat dari bawang putih, kacang goreng dan cabai rawit yang ditumbuk halus disertai dengan kecap dan sedikit cukak.
Disamping tahu ndog dalam bentuk tersebut di atas,kadang-kadang juga terjumpai tahu ndog yang dibuat dalam bentuk bulatan yang lebih besar, lebih kurang sebesar satu alas cangkir.dalam menyajikannya kadang2juga disertai dengan petis dan kol yang dirajang tipis-tipis.
Pada masa tempo doeloe hingga tahun-tahun sekitar 1950-an di kota Semarang pernah terdapat seorang penjual “tahu ndog”yang terkenal namanya Wak Kepis, berasal dari kampung Kebon Kenap dan membuka dasarannya pada sore hingga malam hari di jalan. Ambengan (sekarang jalan. Letjen MT Haryono), tidak begitu jauh dari kampungnya. Kecuali "tahu ndog", pada waktu itu Wak Kepis juga menjual nasi babad dan tahu goreng.
Selain tahu ndog, masakan khas Semarang yang lain yang bahan bakunya terbuat dari tahu ialah "jangan cemplung". Masakan ini merupakan suatu masakan yang cukup menyegarkan sangat nyaman, sedangkan cara membuatnya juga tidak begitu susah. Kecuali tahu, untuk membuat "jangan cemplung" tsb. diperlukan telur itik, brambang bawang, udang, garam, taoge, kol, merica dan daun bawang seledri.
Mula-mula tahu yang telah di sediakan diremas-remas hingga halus. selanjutnya dicampur dgn bawang putih, merica. udang dan garam, yg masing-masing dengan kadar yang cukup juga telah ditumbuk halus. Setelah itu. acuan tersebut diaduk dgn mengguna kan cairan telur itik, dari di goreng dalam bentuk bulatan-bulatan yang kecil, dengan jalan memasukkannya dalam minyak yang panas, dengan menggunakan sebuah sendok makan. Taoge yang telah disedia kan lalu direbus dalam sebuah panci dengan menggunakan air secukupnya, bersama-sama dengan kol dan daun bawang seledri yang telah dipotong kecil-kecil. Bersamaan dengan itu dicampurkan merica yang telah ditumbuk halus, garam secukupnya dan brambang rajangan yang sebelumnya telah digoreng.
Setelah mendidih, bulatan-bulatan tahu yang telah digoreng segera dimasukkan dan beberapa waktu kemudian diangkat dan disajikan dalam sebuah pinggan.
Seperti telah dikemukakan diatas “jangan cemplung” merupakan sebuah masakan yang cukup menyegarkan dan lezat rasanya, lebih-lebih jika dimakan hangat-hangat.
Setelah mendidih, bulatan-bulatan tahu yang telah digoreng segera dimasukkan dan beberapa waktu kemudian diangkat dan disajikan dalam sebuah pinggan.
Seperti telah dikemukakan diatas “jangan cemplung” merupakan sebuah masakan yang cukup menyegarkan dan lezat rasanya, lebih-lebih jika dimakan hangat-hangat.
No comments:
Post a Comment