Sunday, December 20, 2015

Penduduk


 Kota Lama Semarang
Seperti  halnya Batavia dan Surabaya, tempo doeloe di kota Semarang juga sudah banyak bertempat tinggal orang  Belanda. Menurut perhitungan yang pernah diadakan oleh Pemerintah Hindia Belanda, pada akhir tahun 1895 misalnya  diantara 82.962 orang yang pada waktu itu menjadi penduduk di kota Semarang, maka yang 66.280 orang terdiri dari orang Jawa, 11.375 orang Tionghoa, 751 orang terdiri dari orang Arab dan yang 1.011 orang terdiri dari orang Timur Asing selain orang Arab dan Tionghoa, sementara sisanya sebanyak 3.545 orang terdiri dari orang Eropa dan kebanyakan adalah orang Belanda (Van Der Lith, P.A.Sneleman, Joh F, Encyclopaedie Van  Nederlandisch Indie, Derde Deel).
Karena di kota Semarang pada masa itu sudah terdapat banyak orang Eropah dan teristimewa orang Belanda, maka kita tidak merasa heran jika melihat bahwa dalam soal nama-nama tempat pun, di kota Semarang juga kita jumpai cukup banyak nama-nama tempat yang berasal dari khazanah perkataan Belanda pula.
Demikianlah  misalnya  ki­ta mencatat pernah adanya nama Palmenlaan (sekarang jala. Ade Irma Suryani), Nieuw Holland (sekarang jalan. Widoharjo), Zimmermanlaan (sekarang jalan. Basudewa) Villapark (sekarang jalan. Bringin I) dan sebagainya, sementara nama-nama jalan di bagian Kota Lama (Oude Staad) boleh di katakan hampir seluruhnya dalam nama-nama Belanda.
Seperti halnya dengan nama-nama tempat dan jalan lainnya, dalam nama jalan Belanda itupun kita juga melihat adanya suatu tendensi untuk memberi nama tempat dan jalan yang bersangkutan. Dengan memperhatikan keadaan dari tempat dan jalan itu sendiri. Kita ambil contoh saja misalnya mengenai sebagian jalan. Dr. Cipto yang merentang mulai dari kawasan Rejosari sampai ke simpang empat jalan Pandean Lamper, tempo doeloe jalan tersebut secara resmi dinamakan Karrenweg dan nama ini lahir tidak lain dan tidak bukan justru karena jalan tersebut dalam lembaran    "riwayatmu dulu” memang  pernah tercatat menjadi jalan yang banyak dilalui  oleh  kereta baik dokar maupun kereta pedati yang kebanyakan datang dari daerah Dangguwo dan Pedurungan, yang pada memuat barang dagangan untnk dijual ke kota Semarang.
Demikian juga halnya dengan Achterkerstraat,yang dinamakan demikian tidak lain justru karena jalan tersebut letaknya ada di belakang gereja, yakni gereja Blenduk yang termasyur itu, dan demikian pula halnya dengan Komedistraat (sekarang jalan. Cendrawasih): yang dinamakan demikian justru karena di jalanan tersebut tempo doeloe pernah ada gedung komedinya.

Thursday, December 17, 2015

Klik Batavia

Pasar Baru Dari Atas

Klik Batavia adalah tempat berbincang dan berdiskusi tentang Batavia, kota lama Jakarta. Sebagai admin, saya mengharapkan anda merasa kembali kemasa lampau. Memang Batavia sendiri banyak diceritakan orang Jakarta tetapi belum ada situs yang menfokuskan diri pada perbicangan dan diskusi tentang Batavia.
 
Walaupun Batavia hanya bagian yang sangat kecil dari Indonesia, karena  merupakan kota tua ibukota Negara dia adalah cermin pembangunan kota lama di seluruh Indonesia. Sejarah kota yang panjang mulai jaman VOC yang konon dibangun sebagai tiruan Kota Amsterdam, sampai jamannya Pak Ahok sebagai gubernur, kota tua Jakarta selalu menunjukkan dinamika yang tidak pernah layu.
 
Klik Batavia akan sangat diperlukan semua orang baik yang cinta kota lama atau yang tidak memiliki perhatian sama sekali. Bagi pecinta kota lama tentu situs ini adalah rumah untuk mengekpresikan diri, membedah memori kolektif yang selama ini terpendam. Bagi mereka yang belum memiliki perhatian tentang kota lama, harus dibuat tertarik. Mengapa? Kota Lama Jakarta – Batavia adalah identitas Jakarta di jaman internet. Jangan hanya melihat di koran atau televisi tentang indahnya kota lama Amsterdam, tetapi kita harus bisa membangkitkan kecintaan terhadap kota lama Jakarta - Batavia
 
Bagi orang muda, kota tua adalah wahana untuk belajar baik dari sudut seni, arsitektur, kesehatan kota, bahkan ekonomi kota. Bagi para peneliti baik dibidang-bidang yang disebutkan tadi ataupun bidang-bidang yang lain, adalah obyek penelitian yang sangat menarik. Untuk orang awam, kota tua merupakan pusat kenangan masa lampau. Kota lama adalah ruang yang menyegarkan dari kejenuhan kota modern yang penuh dengan gedung tinggi tetapi sekaligus macet dan kumuh, seperti halnya kota-kota di Negara yang sedang berkembang.
 
Segalanya tentang Batavia! Tuangkan apa saja yang menjadi pemikiran anda tentang kota tua Jakarta, baik lewat tulisan di Blog, komentar, berpartisipasi dalam forum diskusi. Bahkan, membaca artikel di menu Klik Batavia saja, sudah merupakan partisipasi penting dalam keterikatan dengan kota lama.

Jika anda tertarik, silahkan klik disini.